Jumat, 05 Oktober 2012

Berupaya Mengingat Allah Selalu

Keadaan hati manusia tidaklah tetap setiap waktu. Dalam satu kondisi berada dalam keadaan tenang dan damai (dalam bahasa sekarang "lagi mood") namun bisa juga dalam kondisi gundah, khawatir dan emosi (lagi gak mood). Tidak dapat dipungkiri dua keadaan hati tersebut selalu ada selama hidup manusia. 
Apabila kita dalam kondisi tenang dan damai, semua hal yang kita rasakan, kita lihat, kita dengar menjadi indah. Kita bisa tersenyum, tertawa dan bahkan berjingkrak. Dalam kondisi ini sikap kita adalah ingat Allah bahwa kita merasa gembira, hati tenang dan damai. Namun keadaan berbalik seratus delapan puluh derajat saat kita gundah, khawatir dan emosi, semua yang kita dengar, kita lihat, dan kita rasakan menjadi serba jelek. Dahi mengkerut, dada berdegub kencang, telinga memanas. Lalu harus bagaimana sikap kita? Ingat Allah. Nah, saat kondisi seperti ini biasanya kita lupa akan Allah. Yang kita kedepankan adalah emosi kita. Justru nilainya tinggi apabila kita ingat Allah dalam kondisi ini. Mengapa? Karena kita sedang berperang melawan hawa nafsu kita yang berupa emosi. 
Kita coba begini. Saat gundah, emosi, dan khawatir kita berupaya ingat bahwa Allah tahu kondisi kita saat ini. Ya Allah ampuni aku karena emosi ini. Ya Allah angkatlah gundah dan khawatir ini. Ini semua memerlukan latihan terus menerus. 
Jadi dalam dua keadaan itu kita berupaya ingat Allah. Kita pernah dengar "Ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat kepadamu". Nah, adalah hal paling indah apabila Allah ingat pada kita.
Kalau ada yang salah mohon maaf.
 

Selasa, 18 September 2012

Berupaya untuk Sabar, Syukur, dan Ikhlas

Manusia tak pernah lepas dari masalah dalam mengarungi kehidupan ini. Dalam agama manusia dianjurkan untuk sabar dalam mensikapi suatu masalah yang datang menghadang. Memang tidak mudah. Dibutuhkan ketekunan dan kesungguhan hati dalam bersikap sabar. Salah satu caranya ialah dengan menyertakan ikhlas dalam sabar. Itupun tidak mudah. Perlu latihan berulang-ulang untuk menerapkan ikhlas di hati. Sederhananya ikhlas itu menerima apa saja yang terjadi pada diri kita. Pada saat apa saja menimpa diri kita, saat itulah kita upayakan ingat Allah SWT. Allah berkehendak apa saja yang dikehendaki-Nya. Sekali lagi ini tidak mudah. Kemudian dalam keadaan seperti itu kita upayakan mensyukurinya. Mengapa begitu? Ya kita mensyukurinya karena kita telah ingat pada Allah SWT disaat masalah datang dengan berupaya bersikap sabar dan ikhlas. Mohon maaf jika ada salah.